Selasa, 04 Januari 2011

Shin Suikoden

Shin Suikoden Buku I

Shi Shin, pemuda dengan rajah sembilan naga di tubuhnya, ahli tongkat yang meski mudah emosi, namun sangat menghargai pertalian antarlelaki sejati.


Ro Chi Shin si Pendeta Bunga, mantan polisi militer dengan tubuh dan sikap bagaikan raksasa kasar, namun berhati lembut laksana bunga musim semi yang dirajah indah menakjubkan di punggungnya.


Cendekiawan Go, guru kuil di desa yang tersohor ketajaman akal dan kepiawaiannya dalam membuat strategi .


Jalan hidup mereka beserta para pengemban tugas bintang lain, yang semua berjumlah 108, bersinggungan di masa penuh kegelapan Dinasti Sou. Meski harus menempuh jalur di luar hukum yang berlaku, para bandit budiman titisan 108 Bintang ini akan melakukan perubahan besar.



-------------------------------------------------------------


Suikoden
atau yang biasa kita kenal dengan Kisah Batas Air dan 108 Pendekar merupakan karya besar klasik Cina. Kisah ini sudah berkali-kali diadaptasi ulang ke dalam bentuk layar lebar, layar kaca, video games, maupun manga.


Shin Suikoden
adalah salah satu karya besar Eiji Yoshikawa sang maestro cerita petualangan. Karya ini merupakan penulisan ulang yang menjanjikan intrik-intrik baru kisah Suikoden. Ditulis oleh penulis kawakan dan diterjemahkan langsung dari Bahasa Jepang oleh Jonjon Johana, Shin Suikoden Buku 1 ini akan membawa kita ke dalam jalinan cerita yang seru dan memikat, dalam perjalanan hidup para pendekar untuk meresapi pesan moral di baliknya.

The Tombs of Atuan

EARTHSEA

Earthsea Cycle karya Ursula K. Le Guin adalah salah satu kisah fantasi paling dicintai pada masa ini, dan dunia Earthsea yang menghanyutkan adalah salah satu rekaan terhebat dari seluruh literatur fantasi. Buku ini merupakan harta karun berisi kebijaksanaan, keajaiban, dan ilmu sihir tertulis.


THE TOMBS OF ATUAN

Tidak pernah ada penyihir yang berhasil mencuri Cincin Erreth-Ekbe, harta karun paling agung; semua berakhir dengan kematian. Selama ratusan tahun benda itu tersimpan dalam ruang harta di Situs Makam Atuan; daerah kekuasaan kekuatan kegelapan, Mereka Yang Tak Bernama.


Si penyihir muda, Ged, mencoba mencuri benda tersebut, namun ia terjebak dalam labirin kegelapan. Kematian mulai menghampirinya dan ia membutuhkan cahaya.


Dengan jutaan kopi yang terjual, Earthsea Cycle karya Ursula Le Guin telah mendapatkan tempat istimewa pada rak-rak buku pecinta fantasi di mana pun. Rumit, inovatif, dan memiliki pesan moral yang dalam. Serial ini juga mengangkat nama Le Guin sebagai salah satu penulis fantasi terbaik sepanjang masa.




“Dengan alat tenun fiksi fantasi, Ursula Le Guin merajut bagian yang terlupakan oleh J.R.R. Tolkien. Dunia ciptaan Le Guin, Earthsea---mengepul dengan naga-naga dan ramai dengan sihir---sudah mengganti-kan Middle Earth ciptaan Tolkien sebagai tanah pilihan untuk petualangan di dunia lain.”


London Sunday Times

The Swordless Samurai

Jepang abad ke-16 merupakan zaman pembantaian dan kegelapan. Zaman dimana satu-satunya hukum yang ada adalah hukum pedang.


Dalam tatanan masyarakat hierarkis yang kaku dan melarang keras penyatuan kelas sosial, Hideyoshi lahir sebagai seorang anak petani miskin. Hideyoshi yang hanya setinggi 150 senti dan berbobot lima puluh kilogram serta tidak memiliki kemampuan bela diri, tampaknya mustahil untuk menjadi seorang samurai. Tetapi dialah yang menjadi pemenang tunggal dari perang berkepanjangan dan berhasil menyatukan negeri yang sudah tercabik-cabik selama lebih dari 100 tahun. Dialah Sang Samurai Tanpa Pedang.


Ditulis dengan gaya bertutur dari sudut pandang pihak pertama, seolah-olah buku ini merupakan memoar Hideyoshi, sehingga kita akan terbawa ke dunia di mana Toyotomi Hideyoshi hidup.


Buka buku ini, rasakan kehadirannya


“Aku tinggal di Jepang selama lebih dari satu dekade, dan di sana The Swordless Samurai adalah bacaan berharga bagi siapa saja…”

---Ken Belson, New York Times


Pujian lainnya untuk buku ini juga diberikan oleh:

- Sulaiman Budiman (Store manager TB. Gramedia Matraman dan Penulis buku “Ubah Slogan Jadi Tindakan”)

- Prof. Dr. I Ketut Surajaya, M.A (Pakar sejarah Jepang)

- Arvan Pradiansyah (Managing Director ILM)

- Andy F. Noya (Host acara Kick Andy)

- Sammy Kristamuljana (Profesor Manajemen Stratejik)

- Ary Ginanjar Agustian (Penulis buku ESQ)

- Badroni Yuzirman (Founder Komunitas TDA)